Langsung ke konten utama

KOSONG


Sebotol air mineral menemani malamku yang dingin. Tak lupa novel dan cemilan turut serta meramaikan malam ini. Hanya kita berempat yang berhak merasakan gelapnya malam tak berbalut bintang.

Lembar demi lembar isi ceritamu ku baca. Sebuah novel yang telah  lama tidak habis aku membacanya. Tangan ini pun asyik dengan kewajibannya mengambilkan cemilan dan memasukannya ke dalam mulutku. Seolah sudah tau mana hak dan kewajiban yang harus dipenuhi dan dijalankan.

Aaahh fokusku hilang. Setelah membaca pada halaman ke-126. Aku meraih botolku dan kudapati dia sudah kosong. Kini hanya aku, novel, dan cemilan yang tersisa.
Tak ku hiraukan malam yang dingin ini. Ku lanjutkan sisa malam ini Bersama dua teman setiaku, hanya sekedar melanjutkan ceritanya. Lembar demi lembar. Namun, pikiranku masih tetap tidak fokus.

Aku merasa kosong. Sama seperti botol minumku. Aku tersedak oleh hampa. Mata ini membaca, namun pikiran tak dapat mengikuti. Jemari ini menunaikan kewajibannya membuka lembar demi lembar si novel. Namun, tetap saja pikiran ini tak dapat mengikuti.
Aku terhenyak ketika hatiku berbicara pada pikiranku. Bahwa dia menginginkan kehadiranmu untuk menemani mala mini. Mengisi mala mini dengan canda, diskusi, serta cerita-cerita konyolmu. Agar aku tidak kosong sama seperti botol di genggamanku.

-   Umi Sholehah -
                                                                                                Kopatan, 21/07/2017
                                                                                             

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FIQH MUAMALAH (KONSEP MUDHARABAH, MUSAQAH, MUZARA'AH & MUKHABARAH SERTA HIWALAH)

BAB I PENDAHULUAN Allah Subhanallah Wata’ala telah menjadikan manusia masing-masing berhajat kepada yang lain, supaya mereka bertolong-tolongan, tukar-menukar keperluan, dalam segala urusan kepentingan hidup masing-masing, baik dengan jalan jual beli, sewa menyewa, bercocok tanam atau perusahaan dan lain-lain. Baik dalam urusan diri sendiri maupun untuk kemslahatan umum. Dengan cara demikian hidup mayarakat menjadi teatur dan subur serta pertalian yang satu dengan yang lain menjadi teguh. Akan tetapi oleh karena sifat tamak tetap ada pada manusia, suka mementingkan diri sendiri, agar supaya hak masing-masing jang sampai sia-sia dan juga menjaga kemslahatan umum, agar pertukaran dapat berjalan dengan lancar dan teratur, maka agama memberi peraturan yang sebaik-baiknya karena dengan teraturnya muamalah penghidupan manusia menjadi terjamin sebaik-baiknya, perbantahan dan dendam mendendam tidak akan terjadi. Nasehat lukmanul hakim pada anaknya. “ hai anakku berusahalah yntuk

Resensi Buku Pintar Cewek Juara

Buku Pintar Cewek Juara How   To   Win Competitions And Be a princess on your own Penulis : Zivanna Letisha Siregar Tebal Halaman   : xv + 203 halaman Penerbit : Gagas Media Do good and feel good. Be proud of whoever you are. Be proud of everything you do. Wear your invisible crown proudly. Because you are the one and only, the beautiful you. -zivanna Letisha/ zizi- Alur cerita dalam buku ini mengulas tentang sebuah pengalaman yang pernah dilewati oleh penulis.   Dalam buku ini, penulis menjabarkan strategi untuk bergelut dalam dunia kompetisi secara rinci mulai dari menapaki anak tangga pertama hingga akhirnya berhasil sebagai pemenang. Penulis yang memiliki pengalaman dibidang model yaitu pernah mendapatkan gelar   sebagai Putri   Indonesia pada tahun 2008 ini, menggunakan bahasa yang santai yang digunakan dalam kehidupan sehari- hari dalam menyampaikan ceritanya. Seperti kata ‘nulis’ dan juga banyak kata-kata yang menggunakan bahasa asing yang tidak semua

Aktualisasi Pendidikan Tafsir dan Pemasyarakatan Al-Qur’an Zaman Now

Oleh : Umi Sholehah  Al-Qur’an sejak diturunkan Allah melalui Rasul-Nya Muhammad saw yang berisikan pedoman untuk dijadikan petunjuk, baik untuk masyarakat yang hidup pada masa turunnya al-Qur’an maupun masyarakat sesudahnya hingga akhir zaman. Namun, hal yang perlu diingat ialah Al-Qur’an diturunkan bukan kepada masyarakat yang hampa atau kosong akan nilai, melainkan masyarakat yang sarat akan nilai sosial dan nilai budaya/kultural berikut dengan ikatan-ikatan primordial di masing-masingnya. Oleh karena itu, turunnya Al-Qur’an pun berhadapan langsung dengan nilai sosial dan kultural yang sudah mapan. Dalam hal ini Al-Qur’an harus menerobos batasan-batasan geografis dan demografis dengan segala implikasinya. Lebih lanjut Al-Qur’an pun harus mampu menembus lapisan-lapisan kultural dan sosial dengan segala keragaman dan keunikan yang ada. Tidak hanya itu dinamika sosial yang semakin berubah, terutama akumulasi prestasi dari ilmu pengetahuan dan teknologi modern, semakin menam