Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Krisis Karakter Merupakan Refleksi Krisis Pendidikan

“Pendidikan yang berkarakter akan menciptakan banyak intelektual terpelajar, bukan intelektual yang kurang ajar” Berbagai   fenomena sosial yang muncul di negeri ini melalui media masa semakin   cukup mengkhawatirkan. Fenomena penyelesaian masalah melalui kekerasan sudah umum terjadi. Pemaksaan dan penekanan kehendak dari satu kelompok terhadap kelompok yang lain sudah dianggap biasa. Hukum begitu jeli pada kesalahan tapi buta akan keadilan. Apalagi fenomena pendidikan yang semakin hari tampaknya semakin tidak kondusif. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) tahun 2015. OECD merupakan organisasi internasional yang menganut ekonomi pasar bebas. Hasil survey yang OECD lakukan ini berdasarkan pada hasil tes di 76 negara yang menunjukan hubungan antara pendidikan dan pertumbuhan ekonomi. Indonesia menempati peringkat 69 dari 76 negara (sikerok.com) . Sedangkan berdasarkan survey United Nations Educational, Scien

FIQH MUAMALAH (KONSEP MUDHARABAH, MUSAQAH, MUZARA'AH & MUKHABARAH SERTA HIWALAH)

BAB I PENDAHULUAN Allah Subhanallah Wata’ala telah menjadikan manusia masing-masing berhajat kepada yang lain, supaya mereka bertolong-tolongan, tukar-menukar keperluan, dalam segala urusan kepentingan hidup masing-masing, baik dengan jalan jual beli, sewa menyewa, bercocok tanam atau perusahaan dan lain-lain. Baik dalam urusan diri sendiri maupun untuk kemslahatan umum. Dengan cara demikian hidup mayarakat menjadi teatur dan subur serta pertalian yang satu dengan yang lain menjadi teguh. Akan tetapi oleh karena sifat tamak tetap ada pada manusia, suka mementingkan diri sendiri, agar supaya hak masing-masing jang sampai sia-sia dan juga menjaga kemslahatan umum, agar pertukaran dapat berjalan dengan lancar dan teratur, maka agama memberi peraturan yang sebaik-baiknya karena dengan teraturnya muamalah penghidupan manusia menjadi terjamin sebaik-baiknya, perbantahan dan dendam mendendam tidak akan terjadi. Nasehat lukmanul hakim pada anaknya. “ hai anakku berusahalah yntuk